KINESIK
Diajukan
sebagai tugas kelompok pada mata kuliah SOSIOLINGUISTIK.
Dosen
: Eka Rihan, K, S.Pd,M.Pd
Di susun
O
L
E
H
UNYIL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
TANJUNGPINANG
2012
KEINESIK
1.
PENDAHULUAN
Kinesik mengacu pada masalah gerak
tubuh, sikap tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah, tatapan mata dan penepatan
bagian-bagian interaksi.
2.
RINGKASAN
BAHAN
5.6 Tanda Sakit
Sakit
merupakan topik yag dapat diterima dan disenangi dalam percakapan. Dry Ridge
mengatrakan mereka sedang sakit; pesan kinesik mereka sangat baik rasa sakit
tersebut dapat diperlihatkan dengan tindakan sebagai berikut :
a. Menarik-narik
rambut
b. Kening
berkerut
c. Berdiri
terlalu tegak
d. Gerakan
tangan dan lengan lambat
e. Gerakan
menjadi kaku
f. Kedua
kaki bertumpu pada lantai ketika berdiri atau duduk
Green
Valley memiliki cara untuk menunjukkan rasa sakit
a. Menekan-nekan
kedua alas mata
b. Mengerutkan
kulit diujung-ujung bagian luar mata
c. Bibir
membengkak
d. Bibir
bawah menggantung
e. Leher
lemah ( terkulai)
f. Perut
membusung
g. Lengan
dan tangan terkulai
h. Kaki
terseret-seret ketika berjalan
5.7
Kontak Mata
Intrasksi
dimulai dengan kontak mata, ketika seseorang menyapa orang lain. Seorang harus
menggerakkan kepalanya terhadap penyapa. Kemudian, intraksi dapat dimulai. Pada
saat kotak mata terjadi seseorang terpaksa merespon. Namun, orang yang marah
sering menolak kontak mata. Penoloakan seperti itu berarti “ tidak” dalam
intraksi social.
Selam percakapan, kontak mata tidak pernah tetap,
pandangan tetap merupakan. Somer , (1965 ) penetapan merupakan ancaman dan
menakut-nakuti. Penantapan pada manusia dapat juga menjadi tanda yang dominan
dan munkin berarti kesombongan.
5.8
Kedekatan
Untuk membawa pada percakapan biasa orang-orang
harus belajar pola yang benar dalam masyarakat mereka. Mereka juga harus
belajar membuat jarak dekat atau jauh dari orang yang di ajak bicara. Di
amerika, berbicara secara normal berdiri pada jarak 8-20 In.
5.9
Tatapan mata , Kinesik, dan Percakapan
Posisi
kepala dan tatapan mata mengatur intraksi dan menegaskan maksud perkataan
sebenarnya. Penginterpretasian sikap tubuh dan kontak mata secara langsung
dalam wawancara pisikatrik memberikan pesan,” kata-kata ini merupakan
interpretasi dan keterangan terhadap sesuatau yang baru saja anda katakana”.
Dalam pengajaran atas situasi hukuman, tatapan mata pada yang di ajak bicara
berate “ perhatikanlah, saya pada bagian dominan dalam intraksi ini”.
Sebagai mana halnya gaya, tatapan mata dan posisi
kepala harus benar untuk berintraksi secara berkelanjutan lemah lembut. Kita
semua kenal dengan ketidak senangan yang disebabkan oleh seseorang ketika
menanap kebawah dan sekeliling jika berbicara dengan mereka.
Contohnya:
Anak-anak yang berumur 2 tahun sering melihat kebawah pada mainan mereka ketika
berbicara dengan orang tua atau ketika mereka sedang berbicara.
5.10
Tombol Pengawasan
Dalam
proses intraksi social, tombol pengawasan sangat diperlukan. Agar pembicaraan
terkontrol dan memiliki keindahan, bisa dilakukan dari awal bicara samapi
menghentikan pembicaraan.
Kinesik mempunyai peran besar dalam perubahan
control. Ada pembicara yang melakukan gerakan yang berbeda, seperti gerak
kepala yang singkat seirama dengan ucapan dan gerak tubuh untuk menjelaskan
ucapan. Dengan menghentikan gerak berarti dia memberhenti berbicara.
3.
APLIKASI
Bila kita melihat ternyata hal-hal
yang dijelaskan diatas sebenarnya selalu bersama kita dan terjadi pada kita dan
lingkungan disekitar kita.
Kita ambil contoh.
Study kasus :
Seorang wanita menanyakan alamat
toko sepatu Bembe kepada seorang bapak-bapak , sebelum wanita ini berbicara
kepada bapak ini tentu wanita ini pergi mendekati bapak tersebut. Setelah tiba
wanita ini tentu melihat atau menatap
bapak itu baru berbicara atau menanyakan. Wanita :Permisi pak; saya mau
tanya Toko Sepatu Bemle dimana ya pak? Bapak : Ooo. Toko Sepatu Bembe disana
sambil menunjukan arah. Wanita : sebelhmana kiri pa kanan? Bapak itu
menjelaskannya kepada wanita itu tentu disertai
ketua tangannya baik menunjuk beloknya, setah itu, setelah ini dan
sebagainya.
4.
REFLEKSI
DAN SIMPULAN
Simpulan
:
Dari kedua
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa cara untuk menunjukkan rasa sakit
tidak perlu mengatakan sedang sakit, tapi cukup ditunjukkan atau diperlihatkan
dengan cara lain seperti kening berkerut, kaki terseret-seret ketika berjalan
dan lain-lain.
Kontak mata bisa
terjadi tergantung pada lamanya percakapan dan topik percakapan.
Kedekatan dalam
komunikasi sangat berpengaruh, jangan terlalu dekat, jangan pula terlalu jauh. Karena
berbicara yang ideal itu berkisar antara jarak 8-20 inci.
Tatapan mata
serta posisi organ tubuh sangat berpengaruh terhadap prosesnya percakapan.
Sebab bila posisi tubuh dan tatap mata tidak ikut serta berbicara maka lawan
berbicar akan merasa tidak nyaman bahkan bisa dianggap tidak menghargai apa
yang disampaikan pembicara atau lawan bicara.
Tombol
pengawasan merupakan tombol penegasan dimana seseorang berbicara yang bertujuan
untuk mempetegas terhadap apa yang disampaikan. Seperti halnya SBY berpidato,
SBY selalu menggunakan tangan beliau untuk memperjelas apa yang beliau
katakana.
Komentar masalah :
Menaggapi
sutudy kasus diatas, ternyata tanpa disadari kinesik dalam berintraksi sangat
dibutuhkan, namun ada sebagian kita atau orang tidak menggunakan dengan baik,
tak jarang kita melihat dan merasakan ada orang enak diajak berbicara ada yang
tidak, akibat tidak nyambung dan lainnya.
Masukan :
Diharapkan
setelah belajar Kinesik ini di harapkan kita mampu menggunakan organ tubuh kita
dalam berbicara atau berintraksi kepada lawan bicara. Karena peran tubuh sangat
membantu proses keefektifan dalam berkomunikasi.
5.
DAFTAR
RUJUKAN
DAFTAR PUSTAKA
Chaer,
Abdul & Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nababan,
P.W.J. 1993. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta : Gramedia.
www.google.com
www.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar